Jumat, 01 Februari 2008

... Maluku... Oh... Maluku...

Sembilan tahun sudah negeri ini dilanda kehancuran, Sembilan tahun sudah negeri ini dilanda kemunduran, dan sembilan tahun sudah negeri ini dilanda ketertinggalan. Kesemuanya itu kini harus ditanggung dan dirasakan oleh para generasi-generasi penerus negeri ini yang tidak tahu dan tidak mengerti asal mula kehancuran negeri ini.

Kini mereka hanya dapat duduk dan bertanya kenapa semua ini bisa teradi…??? Dan kenapa negeri yang dulunya disebut-sebut dengan sebutan “AMBON MANISE” kini bisa dengan sekejap berubah menjadi negeri yang hancur dan tak teratur…???. Apakah sebutan terindah yang pernah diberikan dan sebutan yang pernah menggelora sampai ke negeri lainnya itu hanya sebuah simbol ataukah merupakan awal dari sebuah kehancuran yang sedang dirasakan…???

Kita tidak pantas untuk saling menyalahkan dan saling menuduh ataupun mencari kambing hitam dari kehancuran yang telah melanda negeri ini, sebab apabila negeri yang kita banggakan selama ini dapat berbicara maka dia akan menangis dan menyalahkan kita semua yang mengaku sebagai anak negeri ini, sebab kita sendirilah yang tidak dapat menjaga dan memelihara semua yang ada di dalamnya, malah sebaliknya kita telah telah menghancurkannya sendiri.
Sekarang negeri ini pasti sedang bertanya-tanya kepada kita semua, dinamakah tradisi/adat “PELA GANDONG” yang selama ini kita banggakan…???, dimanakah “LENSO MERAH dan KAIN” yang kita gunakan sebagai pengikat persaudaraan kita…???, yang selalu kita gembor-gemborkan sampai ke luar negeri.
Ternyata semua itu hanya dengeng belaka yang dituliskan/yang dibuat oleh sekelompok orang yang telah berusaha untuk memecah belah negeri yang selama ini dikenal sebagai negeri adat yang menjaga tali persaudaraan antara kita sesama suku, agama,ras. Sekarang kita hanya dapat menyesali semua perbuatan yang telah kita lakukan, yang ternyata telah menghancurkan segala isi negeri ini baik adatnya, pemdidikannya, dan terlebih lagi adalah persaudaraan yang telah terjalin selama beribu-ribu tahun dan kini kita tidak dapat jumpai lagi di negeri ini.
Akankah generasi kita akan hidup dalam perpecahan yang telah kita timbulkan…???dan akan terus mereka ingat sebagai sejarah dalam hidup mereka dan sebagai akar perpecahan dan perpisahan akatan persaudaraan dalam negeri ini untuk seterusnya… ataukah mereka akan bergerak untuk mencari solusi untuk keluar dari semua itu dan memulai kembali semuanya dari awal untuk menciptakan suasana negeri ini seperti dulu kala…???
Sadar atau tudak sadar, semuanya ada pada kita para pemuda dan orang tua untuk sama-sama membina generasi-generasi baru kita agar dapat menciptakan kembali suasana negeri ini seperti dahulu kala.

By: Ajat_AtZ ‘0210

Tidak ada komentar:

Wajib Untuk Dibaca

AGUNGKAN ILMU DALAM HATIMU

Dunia memang masih menjadi orientasi utama banyak orang. Tak heran, harta yang melimpah. Populritas dan berbagai kesenangan lainnya menjadi buruan manusia siang dan malam. Padahal dunia adalah fatamorgana, kesenagngan yang dirasakan akan menyisakan kehampaan, kepedihan dan keletihan. Hanya ilmu agama yang bias meredam ambisi manusia terhadap sifat serakah terhadap duni.

Setiap oang tua pasti akan mengharapkan agar anaknya menjadi seorang yang berhasil, dalam artian anaknya mempunyai kedudukan dan kenyataannya tidak ada satuorangtua pun yang tak memiliki bayangan cita-cita setinggi langit untuk anak mereka. Mereka telah menyipanberbagai keinginan dan harapan yang terbaik untuk anak mereka. “…Semoga anakku menjadi orang…”, dan semoga memiliki masa depan yang cerah. Serta masih banyak sejuta angan-angan lagi yang dipersiapkan untuk anak mereka.

Tak berhenti sampai di situ, segala yang berkaitan dengan tercapainnya cita-cita telah mereka persiapkan sejak dini. Mulai dari tabungan biaya pendidikan sampai prasarana yang mereka nilai dapat menunjang telah mereka persipkan.

Namun dibalik segala cia-cita, ada seuah kemuliaan yang seringkali justru terlupakan bahkan diremehkan oleh banyak orang tua dan juga anak-anak mereka. Padahal inilah kemuliaan hakiki yang akan didapatkan oleh anak-anak tersebut jika dia benar-benar meraihnya.

Pasti akan timbul pertanyaan di dalam benak kita semua. “Mengapa tak cukup kedudukan dan kekeyaan sebagai bekal?????” bukanlah dengan itu kita akan mendapatkan segalannya…???

Perntanyaan tersebut bagi sebahagian orang memang benar, namun mereka harus juga ingat!!! bahwa untuk meraih kedudukan yang muliua, tidak cukup hanya dengan kedua hal tersebut.

Marilah kita mencoba untuk melihat ke depan dan mamilih yang terbaik bagi diri kita, untuk mendapatkan kemuliaan yang didiambakan oleh mereka yang mengerti akan pentingnnya ilmu dalam kehidupan ini. Sehingga nantinya kita juga dapat mengerti tentang hakikat sebuah ilmu bagi kehidupan kita sehari-hari, dan nantinya dengan ilmu tersebut kita bias mendapatkan apa yang disebut dengan kemulian hakiki. Baik untuk saat ini…, esok…, lusa…, dan seterusnya…

Dan akhirnya mari kita sama-sama merenung sebuah kata-kata yang sangat indah ini….

Ilmu itu tak lebih dari pada harta…

Karena ilmu akan menjagamu…

Sementara harta harus Engkau jaga…

Ilmu akanterus bertambah dan berkembang dengan diamalkan…

Sementara harta akan terkurangi seiring dengan penggunaannya…

Dan mencintai seorang yang berilmu adalah agama yang dipegangi…

Ilmu akan membawa pemiliknya untuk berbuat taat selama hidupnya dan akan meninggalkan nama yang harum setelah matinya…

Sementara orang yang memiliki harta akan hilang seiring dengan hilangnya harta…

Pengumpul harta itu seakan telah mati, padahal sebenarnya dia masih hidup…

Sementara orang yang berilmu akan tetap hidup sepanjang masa…

Jasad-jasad mereka telah tiada, namun mereka tetap ada di hati menusia.

Created by: Ajat Angkotasan


PENDIDIKAN

Masa muda adalah suatu mimpi yang indah, namun keindahannya diperbudak olega lapuk-lapuk buku dan keterjagaannya merupakan sesuatu yang keras.

Kita adalah manusia yang bingung, pengembara dan merindu sejak ribuan tahun, Dimana tiba-tiba suatu hari ada seorang bijak yang sanggup menyatukan impian mudah dan keriangan belajar.

Akankah tiba suatu hari, dimana hadir para guru sejati yang manusia adalah bukunya dan kehidipan adalah sekolahnya. Namun itu yang kita harapkan untuk menggerakan kita pada pendidikan kearah spiritual, namun akankah tiba Hari yang demikian…??? Kita tidak tahu.

Kita semua adalah orang selalu mendambakan sebuah pendidikan yang dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap dan canggih… namun mereka selalu terlupakan oleh suatu hal yang sangat penting, bahwa fasilitas itu bukanlah satu-satunya faktor yang dapat membawa kesuksesan dalam menjalankan sebuah pendidikan, tanpa keseriusan dalam pengelolaan dan keseriusan dalam belajar. Maka falisitas yang lengkap tersebut hanya akan menjadi hiasan belaka.

Ingatlah kawan… bahwa pendidikan tidak menyimai benih dalam

dirimu... Tetapi membuat benihmu tumbuh.

KEHIDUPAN

Hidup hanya untuk mencari sebuah kehidupan dan separuhnya bentuk sebuah penantian. Namun keindahan itu membutuhkan orang-orang yang kreatifitas dan surpaif, untuk bagaimana cara ia bias menata kehidupan yang lebih indah lagi di hari-hari yang akan datang.

Hidup janganlah bergantung pada oaring lain. Karena mambuat kita tidak mau berusaha untuk merubah hidup kita.

Hidup bukanlah ditentukan oleh nasib, tetapi tergantung pada Rahmat Tuhan dan usaha manusia itu sendiri…

Keinginan seseorang untuk merubah hidupnyanakan membuat dia berupaya mengekspresikan dirinya semaksimal mungkin. Karena orang itu mempunyai cita-cita dan angan-angan untuk menggaapai apa yang dia inginkan di hari-hari yang akan dating. Yaitu sebuah mutiara hidup yang selalu diimpikan, sebelum ia merasakan pahit manisnya kehidupan ini.

Dalam setiap jiwa, Tuhan menempatkan petunjuk menuju terangnya cahaya. Namun manusia berjuang untuk menemukan jahidupan di luar dirinya. Tak menyadari bahwa kehidupan yang di cari berada dalam dirinya sendiri. Agar nantinya dia dapat mendapatkan cahaya tersebut.

Jadi…. Berjuanglah..!!! untuk mendapatkan apa yang engkau inginkan. Karena tidak ada satu orangpun yang bias merubah hidupnya selain dirinya sendiri…!?!

Created by Ajat_Atz.