Jumat, 01 Februari 2008

...Perlunya Perubahan Perilaku...

Bencana alam tahun ini terasa demikian dashyat dan merata di hampir semua daerah. Jawa tetap yang paling besar dengan terjadinya tanah longsor, banjir, gelombang, pasang laut yang tingginya di luar kebiasaan musim barat, pohon dan baliho bertumbangan, jalan putus dan banyak lagi. Peristiwa itu merupakan bagian dari fenomena alam yang belakangan ini semakin menimbulkan kekhawatiran. Perilaku alam memang berubah, cuaca pun ikut berubah. Antara musim kemarau dan musim penghujan tak berbeda jauh, karena hujan masih turun di musim kemarau dan kemarau terjadi di musim penghujan. Angin juga bertiup sangat kencang. Curah hujan ekstra tinggi dan lain-lain.
Orang tua mungkin masih bisa membedakan antra musim penghujan sekarang dan zaman dulu, saat cuaca masih bersahabat. Dulu air hujan meresap ketanah dan putting beliung serta gelombang pasang bisa diprediksi kapan datangnya. Dari dulusampai sekarang sejumlah sungai tidak bertambah, tempat peresapan air hujan pun demikiandan laut yang digunakan nelayan mencari ikan sepanjang tahun juga tetap yang itu. Yang berbeda adalah sungai semakin dangkal dan sempit, tangkapan air berkurang karena hutan menjadi gundul dan sempit, tangkapan air berkurang menjadi gundul dan rawa-rawa serta sawah yang subur berubah bentuk menjadi rumah toko (ruko) atau real estate.

Pembangunan memang tidak lepas dari pengorbanan. Tetapi, pengorbanan itu hendaknya setimpal dengan hasil yang diperoleh. Yang terjadi sekarang, pengorbanan itu menjadi sia-sia karena manfaat yang didapat rakyat tidak sepadan dengan nasib malang yang menimpa mereka. Hutan dibabat habis, rawa, sawah dan lahan kosong disulap menjadi ‘hutan’ beton untuk perumahan, ruko dan sebagainya hingga tempat peresapan air makin hilang. Pemerintah termasuk pemerintah daerah hanya berpikir untuk meningkatkan pendapatan termasuk pendapatan oknum-oknumnya baik untuk pribadi maupun partai tanpa memperhitungkan dampaknya.

Kita memang tidak sendiri, dunia sekarang sedang bergulat melawan pemanasan global yang menyebabkan es di kutub mencair hingga permukaan laut meninggi, udara semakin panas hingga mempengaruhi pergerakan angin dan cuaca pun ikut berubah. Itu terjadi karena pengaruh gas buangan industri negara maju yang menyebabkan rusaknya rumah kaca (ozon). Kerusakan ozon membuat perubahan drastis iklim di bumi. Kalau negera industri seperti amerika serikat tetap bersikukuh untuk tidak mengurangi gas buangannya, maka dunia dan seisinya akan menjadi korban.

Bagi indonesia masalahnya menjadi lebih rumit, karena kondisi alamnya juga rusak. Hutan gundul di mana-mana, kebakaran hutan di tiap musim kemarautak bisa dicegah. Kegiatan penambangan legal maupun ilegal sama-sama tidak memperhatikan lingkungan. Kendaraan bermotor makin banyak hingga menyebabkan polusi udara, dan banyak lagi. Akibatnya pada saat itu terjadi hujan deras dan putting beliung, korban pun berjatuhan.

Kita tidak mungkin melawan alam yang sudah berubah perangai itu. Lantas apa yang harus kita lakukan??? Tentu saja kini kita harus belajar hidup dalam kondisi alam seperti yang ada sekarang. Kita harus bersiap menghadapi peristiwa demi peristiwa yang sulit diramalkan itu. Untuk itu, kita mulai sekarang harus melakukan perubahan terhadap perilaku kita sendiri. Kita harus tangguh menghadapi musibah dan berusaha memperkecil terjadinya musibah itu. Misalnya menghentikan pembabatan hutan yang seenaknya, tidak membuang sampah di sungai, tidak membikin gerakan menanam pohon dan sebagainya.

Tidak kalah penting adalah perilaku pejabat negara atau aparat pemerintah. Misalnya, tidak lagi memberikan izin penebangan pohon di hutan atau penambangan pohon di hutan atau penambangan yang tidak ramah lingkungan. Aparat penegak hukum juga tidak bermental korup, dengan membebaskan penjarah hutan dari hukuman penjara. Peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai yang memungkinkan penjarah hutan bebas dari jerat hukum. Apakah kita akan menunggu negara kita porak poranda dan berkeping-keping…??? Sekarang saatnya kita berbuat untuk Negeri ini.


By: Ajat AtZ_Soil Science -UnHas 2k2

Tidak ada komentar:

Wajib Untuk Dibaca

AGUNGKAN ILMU DALAM HATIMU

Dunia memang masih menjadi orientasi utama banyak orang. Tak heran, harta yang melimpah. Populritas dan berbagai kesenangan lainnya menjadi buruan manusia siang dan malam. Padahal dunia adalah fatamorgana, kesenagngan yang dirasakan akan menyisakan kehampaan, kepedihan dan keletihan. Hanya ilmu agama yang bias meredam ambisi manusia terhadap sifat serakah terhadap duni.

Setiap oang tua pasti akan mengharapkan agar anaknya menjadi seorang yang berhasil, dalam artian anaknya mempunyai kedudukan dan kenyataannya tidak ada satuorangtua pun yang tak memiliki bayangan cita-cita setinggi langit untuk anak mereka. Mereka telah menyipanberbagai keinginan dan harapan yang terbaik untuk anak mereka. “…Semoga anakku menjadi orang…”, dan semoga memiliki masa depan yang cerah. Serta masih banyak sejuta angan-angan lagi yang dipersiapkan untuk anak mereka.

Tak berhenti sampai di situ, segala yang berkaitan dengan tercapainnya cita-cita telah mereka persiapkan sejak dini. Mulai dari tabungan biaya pendidikan sampai prasarana yang mereka nilai dapat menunjang telah mereka persipkan.

Namun dibalik segala cia-cita, ada seuah kemuliaan yang seringkali justru terlupakan bahkan diremehkan oleh banyak orang tua dan juga anak-anak mereka. Padahal inilah kemuliaan hakiki yang akan didapatkan oleh anak-anak tersebut jika dia benar-benar meraihnya.

Pasti akan timbul pertanyaan di dalam benak kita semua. “Mengapa tak cukup kedudukan dan kekeyaan sebagai bekal?????” bukanlah dengan itu kita akan mendapatkan segalannya…???

Perntanyaan tersebut bagi sebahagian orang memang benar, namun mereka harus juga ingat!!! bahwa untuk meraih kedudukan yang muliua, tidak cukup hanya dengan kedua hal tersebut.

Marilah kita mencoba untuk melihat ke depan dan mamilih yang terbaik bagi diri kita, untuk mendapatkan kemuliaan yang didiambakan oleh mereka yang mengerti akan pentingnnya ilmu dalam kehidupan ini. Sehingga nantinya kita juga dapat mengerti tentang hakikat sebuah ilmu bagi kehidupan kita sehari-hari, dan nantinya dengan ilmu tersebut kita bias mendapatkan apa yang disebut dengan kemulian hakiki. Baik untuk saat ini…, esok…, lusa…, dan seterusnya…

Dan akhirnya mari kita sama-sama merenung sebuah kata-kata yang sangat indah ini….

Ilmu itu tak lebih dari pada harta…

Karena ilmu akan menjagamu…

Sementara harta harus Engkau jaga…

Ilmu akanterus bertambah dan berkembang dengan diamalkan…

Sementara harta akan terkurangi seiring dengan penggunaannya…

Dan mencintai seorang yang berilmu adalah agama yang dipegangi…

Ilmu akan membawa pemiliknya untuk berbuat taat selama hidupnya dan akan meninggalkan nama yang harum setelah matinya…

Sementara orang yang memiliki harta akan hilang seiring dengan hilangnya harta…

Pengumpul harta itu seakan telah mati, padahal sebenarnya dia masih hidup…

Sementara orang yang berilmu akan tetap hidup sepanjang masa…

Jasad-jasad mereka telah tiada, namun mereka tetap ada di hati menusia.

Created by: Ajat Angkotasan


PENDIDIKAN

Masa muda adalah suatu mimpi yang indah, namun keindahannya diperbudak olega lapuk-lapuk buku dan keterjagaannya merupakan sesuatu yang keras.

Kita adalah manusia yang bingung, pengembara dan merindu sejak ribuan tahun, Dimana tiba-tiba suatu hari ada seorang bijak yang sanggup menyatukan impian mudah dan keriangan belajar.

Akankah tiba suatu hari, dimana hadir para guru sejati yang manusia adalah bukunya dan kehidipan adalah sekolahnya. Namun itu yang kita harapkan untuk menggerakan kita pada pendidikan kearah spiritual, namun akankah tiba Hari yang demikian…??? Kita tidak tahu.

Kita semua adalah orang selalu mendambakan sebuah pendidikan yang dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap dan canggih… namun mereka selalu terlupakan oleh suatu hal yang sangat penting, bahwa fasilitas itu bukanlah satu-satunya faktor yang dapat membawa kesuksesan dalam menjalankan sebuah pendidikan, tanpa keseriusan dalam pengelolaan dan keseriusan dalam belajar. Maka falisitas yang lengkap tersebut hanya akan menjadi hiasan belaka.

Ingatlah kawan… bahwa pendidikan tidak menyimai benih dalam

dirimu... Tetapi membuat benihmu tumbuh.

KEHIDUPAN

Hidup hanya untuk mencari sebuah kehidupan dan separuhnya bentuk sebuah penantian. Namun keindahan itu membutuhkan orang-orang yang kreatifitas dan surpaif, untuk bagaimana cara ia bias menata kehidupan yang lebih indah lagi di hari-hari yang akan datang.

Hidup janganlah bergantung pada oaring lain. Karena mambuat kita tidak mau berusaha untuk merubah hidup kita.

Hidup bukanlah ditentukan oleh nasib, tetapi tergantung pada Rahmat Tuhan dan usaha manusia itu sendiri…

Keinginan seseorang untuk merubah hidupnyanakan membuat dia berupaya mengekspresikan dirinya semaksimal mungkin. Karena orang itu mempunyai cita-cita dan angan-angan untuk menggaapai apa yang dia inginkan di hari-hari yang akan dating. Yaitu sebuah mutiara hidup yang selalu diimpikan, sebelum ia merasakan pahit manisnya kehidupan ini.

Dalam setiap jiwa, Tuhan menempatkan petunjuk menuju terangnya cahaya. Namun manusia berjuang untuk menemukan jahidupan di luar dirinya. Tak menyadari bahwa kehidupan yang di cari berada dalam dirinya sendiri. Agar nantinya dia dapat mendapatkan cahaya tersebut.

Jadi…. Berjuanglah..!!! untuk mendapatkan apa yang engkau inginkan. Karena tidak ada satu orangpun yang bias merubah hidupnya selain dirinya sendiri…!?!

Created by Ajat_Atz.